Laporan Kunjungan Industri Tahu Dan Tempe

 1.1 Latar Belakang

 

 

Tahu dan tempe merupakan makanan yang digemari masyarakat, baik masyarakat kalangan bawah

hingga atas. Keberadaannya sudah lama diakui sebagai makanan yang sehat, bergizi dan harganya murah. Hampir setiap kota di Indonesia dijumpai industri tahu dan tempe. Umumnya indutri tahu dan tempe termasuk kedalam industri kecil yang dikelola oleh rakyat dan beberapa di antaranya masuk dalam wadah Koperasi Pengusaha Tahu dan Tempe (KOPTI).

 

KOPTI (Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) Kota Bandung yang semula bernamakan KOPTI Kotamadya Bandung merupakan pusat pelayanan usaha penyuplai kedelai bagi masyarakat yang membutuhkan kedelai sebagai bahan baku untuk industri usahanya. Sampai saat ini, KOPTI Kota Bandung masih dapat berjalan secara optimal dengan tidak adanya bantuan dari pemerintah (Subsidi) dan dapat bekerjasama dengan anggota baik itu dalam pengiriman kedelai atau dalam bentuk kerjasama lainnya.

 

Lebih dari separuh konsumsi kedelai Indonesia dipergunakan untuk diolah menjadi tahu dan tempe. Diperkirakan jumlah pengusaha tahu di Indonesia sekitar 10.000 buah, yang sebagian besar masih berskala rumah tangga, dan terutama terpusat di Pulau Jawa, sebagai bandingan di Jepang sekitar 38.000 buah, di Korea 1.470 buah, Taiwan 2.500 buah dan Cina 158.000 buah. Air banyak digunakan sebagai bahan pencuci dan merebus kedelai untuk proses produksinya, akibat dari besarnya pemakaian air pada proses pembuatan tahu dan tempe, limbah yang dihasilkan juga cukup besar.


Rumusan Masalah 

Limbah cair yang dikeluarkan oleh industri masih menjadi masalah bagi lingkungan sekitarnya, karena pada umumnya industri industru terutama industri rumah tanga mengalirkan langsung air limbannya ke selokan atau sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Demikian pula dengan industri tahu/tempe yang pada umumnya merupakan industri rumah tangga. Keadaan ini akibat masih banyaknya pengrajin tahu/tempe yang belum mengerti akan kebersihan lingkungan dan disamping itu pula tingkat ekonomi yang masih rendah, sehingga pengolahan limbah akan menjadi beban yang cukup berat bagi mereka. 


Proses Pembuangan Limbah

Salah satu cara untuk mengatasi masalah air limbah industri tahu tempe tersebut adalah dengan kombinasi proses pengolahan biologis anaerob dan aerob. Secara umum proses pengolahannya dibagi menjadi dua tahap yakni pertama proses penguraian anaerob dan yang ke dua proses pengolahan lanjut dengan sistem biofilter anaerob-aerob.


Nama : Putri Dewi Oktaviani 

Kelas  : C1.23 

NPM : 20323008

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerapan Limit Dalam Bidang Industri (Ets Kalkulus)

RESENSI JURNAL